Rabu, 14 Oktober 2015

Apa Penyebab Asap dan Kebakaran Hutan di Sumatra dan Kalimantan?

Ya, kita sering sekali mendengar tentang asap asap dan asap. Tapi pernah kepikiran kan gan? kenapa ya asap bisa terjadi? terus kenapa ya gan kebakaran hutannya ga padam-padam kan bisa disiram air
Nah, daripada agan bingung, yuk disimak artikelnya.

Kenapa Kabut Asap Terjadi?

Apakah agan mengetahui berita kabut asap belakangan ini? Atau malah agan menjadi korban kekejaman asap tersebut? Masalah kabut asap ini memang terus terjadi dari tahun ke tahun. Sampai sampai tetangga sebelah pun, seperti Malaysia dan Singapura

tak pernah lelah untuk protes karena mereka selalu ikutan jadi korban. Karena terus-terusan terjadi, banyak yang bertanya, kenapa kabut asap bisa terjadi? Apakah itu disebabkan oleh si tukang sate, yang bakar satenya kelamaan?

Ternyata Banyak Lahan gambut gan!

10% dari daratan Indonesia adalah lahan gambut, dimana paling banyak ditemukan di Pulau Sumatra, Kalimantan, dan Papua.
Lahan gambut merupakan lahan basah, yang isinya banyak mengandung karbon, karena ia terbentuk dari hasil sisa tumbuhan yang setengah membusuk.
Umumnya gambut sulit dibakar, tapi saat dikeringkan, gambut menjadi sangat mudah terbakar karena kandungan karbon yang tinggi. Ia dapat berubah menjadi tungku api raksasa, yang menghasilkan asap tiga kali lebih besar, dari kebakaran biasa.

Tapi Siapa yang Tega membakar itu semua gan?

Kemudian terbakarnya lahan gambut tersebut, meskipun tak semua, tapi banyak disebabkan oleh para perusahaan nakal.

Mereka membakar hutan untuk dijadikan lahan pertanian baru. Dengan mengeringkan lahan gambut tersebut, ditambah lagi oleh musim kemarau tiap tahunnya, mereka sangat mudah dan sangat senang membakar hutan tersebut, yang apinya dapat bertahan hingga berminggu-minggu.

Pantesan aja jadi hobi bakar hutan gan!!

Fakta mengejutkannya adalah, itu sangat masuk akal bagi mereka. Hanya dengan mengupah orang sekitar 500.000 rupiah saja, maka ratusan hingga ribuan hektar lahan baru dapat segera ditanami.

Pilihan itu jauh lebih menguntungkan dibandingkan mereka mengeluarkan dana sekitar 5 hingga 7 juta rupiah, per hektare, untuk membersihkan lahan menggunakan alat berat.

Ternyata masalah ini sudah ada dari dahulu gan!!

Gilanya gan, Masalah kabut asap ini sudah tak tertangani sejak tahun 1990an. Ini adalah foto satelit Indonesia yang menyebarkan asap ke seluruh dunia pada tahun 1997, yang merupakan rekor membanggakan sekali lagi, dari Indonesia.

Bahkan di Jambi sendiri, indeks standar pencemaran udara sudah mencapai angka 601, dua kali lipat dari standar batas udara aman!! ngeri banget gan yang pada dasarnya udara tersebut sudah terlalu beracun untuk dihirup. Apakah kita perlu menunggu korban jiwa? Dan kabar anak-anak yang dalam kondisi kritis, akibat kabut asap tersebut? Lalu, apa yang bisa kita lakukan?

Ini yang bisa kita lakukan gan!!

Tentu saja sudah saatnya kita, harus melakukan solusi permanen, dan bukan solusi jangka pendek lagi.
ayo! bantu sebarkan kabar ini karena nyatanya masih banyak orang yang belum tahu, khususnya banyak dari kita yang berada di luar wilayah bencana, dan menganggap hal ini adalah hal yang sepele. Dengan cara tersebut, kita memberikan urgensi, tidak hanya ke masyarakat, tapi juga ke pemerintah, untuk bertindak lebih tegas dan lebih berani. Seperti mengetatkan izin pembukaan lahan, menindak keras para perusahaan nakal dan membuat data kehutanan dapat diakses publik, sehingga hutan kita dapat dilindungi.

Mari melawan asap!


Perjuangan kita belom berakhir untuk bencana kebakaran hutan ini! mari kita bersama-sama membantu korban bencana dan mendukung Pemerintah agar mau terbuka mengenai masalah kehutanan di Indonesia. Jangan lagi saling menyalahkan, ada baiknya kita langsung turun dan ikut membantu teman-teman kita bersama-sama #melawanasap 
Sumber : www.kaskus.co.id